Mon. Apr 29th, 2024

Meski Timnas Indonesia tak bertanding dalam Piala Dunia 2022 Qatar yang digelar selama satu bulan, namun siapa sangka bola yang digunakan resmi dalam ajang prestisius 4 tahun tersebut berasal dari Tanah Air.

Apakah sahabat Bonanza88 mengetahuinya ? Jika sama sekali belum mengetahuinya mari sama-sama kita bahas asal muasal si kulit bundar itu berasal.

Mengutip website resmi dari Kementerian Luar Negeri, rupanya bola resmi bola di Piala Dunia 2022 Qatar diproduksi di Madium, Jawa Timur.

 

Adalah merek dagang olahraga populer dunia Adidas yang menunjuk pabrikan PT Global Way Indonesia (GWI) sebagai produsen resmi perlengkapan olahraga untuk merek Adidas.

Melansir Detik.com, PT GWI sudah 25 tahun lalu telah memproduksi berbagai barang ekspor perlengkapan olahraga yang salah satunya bola.

Bahkan, PT GWI sudah empat kali dipercaya Adidas dalam memproduksi perlengkapan Piala Dunia. Di mana lokasi pabriknya ada di China dan juga Indonesia.

 

Meski begitu, PT GWI membutuhkan proses yang sangat panjang sehingga akhirnya bisa dipercaya dan ditunjuk dalam memproduksi bola Piala Dunia sesuai standar yang diminta FIFA.

 

Desain Bola Al Rihla

Nama bola resmi Piala Dunia 2022 yang diproduksi PT GWI diberi nama Al Rihla. Dalam bahasa Arab berarti “perjalanan”. 

Bahkan, Al Rihla diklaim mempunyai keunggulan sebagai bola paling cepat dan akurat jika disandingkan dengan bola resmi pada event Piala Dunia sebelumnya.

Jika dilihat, tampilan desain bola Al Rihla sangat mencirikan dari budaya, bendera, arsitektur hingga kapal ikonik milik Qatar selaku host country Piala Dunia 2022.

Lebih detail lagi, bola Al Rihla membawa ciri khas desain dari panel perahi tradisionlan Dhow yang mempunyai pola solid biru, merah serta kuning sesuai dengan lanskap di Doha, Qatar.

Menariknya, Al Rihla menjadi bola Piala Dunia perdana yang dibuat spesial dengan tinta serta lem berbahan dasar air yang kuat dan tak mudah terkelupas meski terkena gesekan keras.

Secara tidak langsung, bola Al Rihla dibuat dengan ramah lingkungan, berkelanjutan dan juga memiliki kualitas tinggi yang diprakarsai langsung oleh Adidas.

Bola ini mengaja diciptakan untuk dinikmati para bintang besar sepakbola pada puncak pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar.

Dibuat dengan Teknologi Tinggi

Bukan merek Adidas jika tidak menyematkan teknologi berkualitas ke dalam bola Al Rihla. Apalagi untuk event besar sekelas Piala Dunia.

Merangkum dari berbagai sumber, terdapat dua fitur unggulan yang dimiliki bola Al Rihla yang mana berfokus pada kecepatan sehingga bisa bergerak dan melesat cepat. Tentu saja dengan akurasi dan juga stabilitas yang sudah diukur.

Yakni CRT-CORE dan SPEEDSHELL. Pada CRT-CORE sendiri merupakan bagian inti bola dalam memberikan sebuah ketepatan akurasi, konsistensi dan juga kecepatan dengan retensi udara maksimal.

Sementara, SPEEDSHELL adalah permukan kulit bola bermaterial polyurethane (PU) yang mempunyai tekstur mikro dan juga makro yang mana terbentuk dari 20 bagian panel.

Manfaatnya supaya meningkatkan aerodinamika dalam akurasi, stabilitas penerbangan serta tembakan yang tajam apabila bola ditendang dengan sangat keras. 

Selain itu turut pula dibenamkan teknologi anyar ke dalam bola bernama Semi-Automated Offside Technology (SAOT). 

Melansir laman resmi FIFA.com, teknologi SAOT pertama kalinya dipakai dengan VAR pada Piala Dunia 2022. 

Di mana, di dalam bola Al Rihla telah dipasang sebuah sensor gerak Inertial Measurement Unit (IMU) yang berfungsi untuk menentukan terjadinya offside atau tidak sehingga memudahkan pekerjan wasit di lapangan.

Dalam prakteknya, untuk menentukan sebuah offside bola akan segera mengirimkan sebuah data ke ruang operasional video dalam menentukan titik bola mana secara presisi.

Sensor pada bola tersebut turut pula dibantu dengan sebanyak 12 kamera pemantau di stadion dalam menggabungkan data pelacakan terhadap anggota badan pemain.

Secara otomatis, teknologi anyar satu ini akan segera memberi tahu apabila terdapat pemain yang menerima bola di posisi ilegal. 

Kemudian, tim wasit secara manual segera memeriksa dalam menguatkan bukti keakuratan sensor tersebut sebelum melaporkan kepada wasit utama untuk mengambil keputusan final.

Pihak FIFA sendiri mengklaim proses teknologi sensor canggih tersebut hanya berlangsung dalam hitungan beberapa detik. Dengan begitu, keputusan offside dapat diketahui dengan lebih cepat dan juga akurat. 

 

Di mana, data yang direkam dari kamera pemantau di kapangan, termasuk kepada posisi bola, juga digunakan untuk menciptakan animasi yang dapat ditayangkan dalam siaran ulang di pertandingan stadion dan juga tayangan di televisi.


Itulah dia penjelasan tentang Al Rihla yang diproduksi di Madiun, Jawa Timur. Jadi, meski Timnas Indonesia tidak tampil di Piala Dunia setidaknya sudah diwakili oleh bola tersebut. 

Cukup membuat Bangka bangsa Indonesia bukan sahabat Bonanza88 ?

 

By miminwp