Dahulu, toto gelap alias togel menjadi primadona dalam praktik perjudian di Tanah Air. Entah itu bapak-bapak atau ibu rumah tangga pernah keranjinan menebak taruhan angka satu ini.
Jika ditarik jauh ke belakang, praktik perjudian dalam hal ini togel sudah ada sejak era kolonial Belanda. Di mana, Gubenur Jendral Hindia Belanda di Batavia mengatur sistem lotre sebagai sarana jenis hiburan dan cash market.
Caranya dengan penarikan pajak yang didasarkan pada kebutuhan kas VOC yang cukup besar demi menjaga kekuasaan di Nusantara.
Kala itu, berbagai kalangan, baik dari kelompok bangsawan, pribumi, atau pun kolonial diperkenankan ikut andil dalam bermain lotere.
Dan puncaknya, pada Orde Baru dibawah kepemimpina Presiden Soeharto. Dimana, beberapa bentuk perjudian seperti togel pun dilegalkan. Ini lantaran saat itu pemerintah membutuhkan dana besar untuk insfrastruktur pembangunan.
Kondisi itu membuat banyak orang menggantungkan nasib hidupnya untuk memenangkan nomor sakti togel. Mereka rela antri memasang nomor togel kepada Bandar atau agen yang hampir tersebar di seluruh Indonesia.
Kala itu, kehadiran togel dianggap sebagai cara cepat mendapatkan uang instan dengan modal pas-pasan. Anda tinggal membeli kupon ke sebuah agen dan memasang angka taruhan.
Umumnya, tiap penjual yang menjajakan kupon togel mempunyai satu bandar yang digunakan untuk acuan. Sementara, kupon togel di Indonesia berpatokan pada bandar yang berada di negeri Singapura.
Bahkan, di saat ini judi togel tetap saja dilakukan oleh sebagian orang. Masyarakat lebih banyak memasang angka buntut alias togel secara online.
Meski begitu, nasib togel konvensional masih bisa ditemukan. Biasanya, setiap pengepul memiliki satu Bandar yang digunakan sebagai acuan. Di Tanah Air, memakai Bandar yang ada di Singapura.
Di mana, bila di Singapura keluar sebanyak 4 digit angka tertentu, pejudi togel akan memperoleh apa yang telah disepakati sebelumnya.
Contonya, setiap Rp1.000,00 yang berhasil menang, maka pejudi meraih uang sekitar Rp 60.000,00 untuk dua digit angka.
Atau Rp 200.000,00 untuk tiga digit angka serta Rp 2.000.000,00 untuk menang empat digit angka yang berhasil ditebak dengan benar.
Uang tersebut diberikan secara tunai kepada pejudi yang berhasil menebak angka keluaran dengan benar.
Memahami Hermeneutika
Mengutip mojok.co, secara sederhana ilmu Hermeneutika merupakan seni tafsir. Namun, Hermeneutika sendiri yakni sebuah proses rekonstruksi makna, dan juga pemaknaan.
Sudah menjadi rahasia umum apabila para pemain togel juga dapat memperoleh angka melalui sebuah tafsir mimpi. Bahkan, mimpi yang dialami oleh seseorang secara umum memang dapat ditafsirkan secara arbitrer.
Akan tetapi, mimpi itu lantas diolah dengan merujuk pada sebuah kitab tafsir mimpi khusus yang mana menjadi pegangan bagi pemain togel.
Ini lantaran di dalam kitab tafsir mimpi khusus telah tersedia begitu banyak referensi tentang arti mimpi. Mulai dari yang paling umum hingga yang semakin absurd serta aneh, termasuk angka pasti yang mana berkaitan dengan mimpi yang dialami saat tidur.
Jadi, sebetulnya para pemain togel itu tidak mengetahui apabila dirinya tahu dan telah menggunakan Hermeneutika dalam sebuah proses pencarian angka-angka ajaib yang mereka geluti dalam kehidupan sehari-hari.
Sahabat Bonanza88 pun bisa percaya atau tidak. Berikut kami hadirkan daftarnya:
Huruf Abjad A
Ambulans = 343 – 321
Anak Sakit = 063 – 079
Anjing = 600 – 598
Antar Mayat = 121 – 143
Api = 417 – 438
Huruf Abjad B
Babi Hutan = 509 – 537
Bayi = 447 – 442
Berhias = 258 – 257
Bertunangan = 155 – 189
Burung = 516 – 524
Huruf Abjad C
Cabut Gigi = 745 – 701
Cuci Baju = 483 – 486
Cuci Muka = 322 – 320
Cukur Rambut = 931 – 944
Curi Ayam = 860 – 882
Huruf Abjad D
Dadu = 897 – 892
Danau = 126 – 140
Dapat Piala = 654 – 665
Daun Sirih = 350 – 348
Domino = 840 – 826
Huruf Abjad E
Elang = 763 – 779
Es Krim = 588 – 567
Huruf Abjad F
Foto Studio = 027 – 011
Huruf Abjad G
Ganti Ban = 946 – 914
Gendong Anak = 324 – 316
Gunting Kuku = 813 – 829
Gunting Rambut = 830 – 849
Gunung = 851 – 895
Huruf Abjad H
Hantu = 458 – 457
Harimau = 101 – 145
Hio Wangi = 994 – 981
Hostes/Nyonya Rumah = 838 – 817
Huruf Abjad I
Ibu & Anak Ayam = 112 – 119
Intan = 623 – 634
Isap Rokok = 261 – 277
Isi Bensin = 827 – 811
Itik/Bebek = 380 – 399
Huruf Abjad J
Jalan dengan Kekasih = 185 – 175
Jam = 291 – 256
Jembatan = 822 – 820
Jenasah = 561 – 577
Lotere = 041 – 006
Huruf Abjad K
Kartu Remi = 626 – 640
Kebun Bunga = 283 – 286
Kera = 529 – 513
Kuburan = 909 – 937
Kucing = 599 – 580
Huruf Abjad L
Lihat Balap Kuda = 058 – 057
Lomba Lari = 501 – 545
Lombok = 616 – 624
Lompat Tali = 333 – 336
Lukisan = 717 – 738
Huruf Abjad M
Mahjong = 346 – 314
Makan = 504 – 515
Mandi = 692 – 697
Menangis = 401 – 445
Menyusui = 277 – 261
Huruf Abjad N
Naik Kereta Api = 583 – 586
Naik Kuda = 643 – 621
Naik Pesawat = 587 – 559
Nonton Wayang = 202 – 203
Nyamuk = 485 – 475
Huruf Abjad O
Orang Buta = 900 – 898
Orang Mati = 120 – 122
Orang Melahirkan = 249 – 230
Orang Sakit = 811 – 827
Orang Tua Jalan = 379 – 363
Huruf Abjad P
Pacuan Kuda = 576 – 590
Pasar = 420 – 422
Pelacur = 833 – 836
Piara Babi = 396 – 364
Pisau = 299 – 280
Huruf Abjad R
Rambut Ikal = 212 – 219
Rokok = 352 – 353
Rumah Sakit = 115 – 104
Rumah Terbakar = 312 – 319
Huruf Abjad S
Sapi = 602 – 603
Sepak Bola = 550 – 548
Sepasang Ayam = 849 – 830
Susu = 657 – 658