Sat. Apr 27th, 2024

Anda mungkin salah satu pengguna aplikasi populer TikTok bukan ? saat ini Tiktok menjadi primadona di media sosial yang sukses menyalip facebook, twitter, instagram.

Bahkan popularitasnya meroket dan digemari banyak orang. Pasalnya, aplikasi ini ibarat kantong ajaib doraemon yang bisa mengeluarkan apa saja. 

Jika Anda jago masak, Anda cukup melihat banyak konten memasak di TikTok. Selain itu, ada juga review sebuah film yang konten nya banyak dibuat pengguna lain. 

Pokoknya semua informasi penting mulai dari gossip artis, lagu terbaru, edukasi kesehatan semuanya ada saat Anda masuk ke aplikasi TikTok. Sungguh mengagumkan bukan ?

Itulah mengapa pengguna aktif TikTok semakin banyak. Ini diperkuat dengan data yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan analitik data seluler bernama App Annie.

Dalam rilisnya,  mereka memprediksi pencapaian aplikasi Tiktok di tahun 2022 dimana akan melampui sekitar 1,5 miliar pengguna aktif. Cukup mencengangkan !

Masih menurut App Annie, aplikasi video TikTok tumbuh dengan pesat dibandingkan dengan pesaing media sosial sejenis pada tahun 2021. 

Diketahui, saat ini, pengguna TikTok aktif telah mencapai jumlah 1 miliar terhitung per Juli 2021 dan diperkirakan terus tumbuh.

App Annie juga memprediksi TikTok akan melebihi 3 miliar unduhan global serta USD 3 miliar perihal pengeluaran konsumen secara global di iOS dan Google Play. 

Hal tersebut terjadi berkat live streaming dengan mempromosikan pembelian dalam aplikas tersebut.

Data yang dikeluarkan oleh App Annie juga sejalan dengan jawaban Pakar Komunikasi dari Universitas Airlangga Irfan Wahyudi.

Dimana, dirinya melaksanakan sebuah kajhiam terkait alasan TikTok begitu digemari oleh generasi milenial data ini.

Di Indonesia sendiri kata dia meski sempat diblokir pada 2018, pada akhirnya TikTok malah berbalik digemari banyak orang. Mulai dari orang biasa hingga para artis terkenal.

Masih menurut Irfan, seharusnya sepak terjang TikTok di Indonesia tidak berjalan mulus. Ini dikarenakan telah lebih dahulu ada media sosial besar seperti Youtube yang telah menguasai pangsa pasar.

Meski begitu kata Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Unair, dengan adanya algoritma dimana menampilkan video serupa dari reference video yang telah dilihat dan disukai menjadi fitur unggulan sehingga menimbulkan engagement besar. 

Dengan fitur yang dimiliki TikTok tersebut malah membuat sebuah tren baru yang menarik. Jika Anda perhatikan, biasanya seseorang membutuhkan banyak waktu ketika di media sosial sejenis.

Namun kini pengguna TikTok hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20-60 detik untuk mendapatkan inti dari informasi konten yang sedang ditonton.

Aplikasi TikTok Bikin Candu

Awalnya, TikTok dikenal sebagai aplikasi yang digunakan penggunanya untuk menampilkan aksi joget dengan iringan lagu sebagai latarnya.

 

Kini, konten yang dihadirkan TikTok lebih variasi meski kontenya tetap menggunakan alunan musik yang enak di dengar dan terngiang di kepala.

 

Ditambah, durasinya sangat singkat selama 15 detik. Namun menariknya, durasi tersebut bisa membust pengguna kecandian sehingga rela menghabiskan waktu lama.

 

Profesor di University of Southern California Dr. Julie Albright mengatakan, seseorang mungkin akan mendapatkan konten menyenangkan dan menarik perhatian ketika pertama kali menggunakan TikTok.

 

Julie yang fokus pada komunikasi dan budaya digital ini mengatakan, bermain TikTok serasa mendapatkan Dopamin di otak yang memberikan kebahagiaan dan kecanduan.

 

Hal tersebut kata dia diibaratkan dengan mesin slot perjudian di Las Vegas. Aplikasi TikTok, juga mengadopsi prinsip yang sama dimana membuat kecanduan seperti halnya bermain judi. 

 

Bahkan kata dia, kecanduan bermain TikTok bisa berpengaruh pada perkembangan otak yang masih dalam tahap perkembangan. 

 

Itu berarti, dampak kecanduan paling dirasakan pengguna berusia muda belia seperti anak remaja. 

 

Bahkan dirinya juga menyebut jika sudah terjadi kecanduan TikTok maka bisa berpengaruh pada kinerja otak sejak dini. Itu berarti bisa memberikan dampak kecanduan yang bisa diderita oleh generasi muda.

 

Selain itu, pengguna tak lagi terbisa berpikir jangka panjang lantaran kerap menikmati sesuatu hal yang singkat. 

 

Ini bukan hanya terjadi pada pengguna muda melainkan pada semua kategori umur pengguna aplikasi TikTok.

By miminwp